Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana komunikasi yang dibangun dalang wayang golek dengan kliennya dalam tahap perencanaan yaitu pemilihan cerita yang akan digunakan dalam kampanye politik melalui pertunjukan wayang golek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme dan pendekatan fenomenologi. Subjeknya adalah dalang wayang golek yang telah dipercaya oleh aktor politik, partai politik atau lembaga pemerintah melakukan kampanye. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipan pasif. Hasil penelitian mengungkapkan pola komunikasi yang dilakukan oleh dalang dengan klien dibagi dalam tiga poin, (1) pemilihan cerita ditentukan dalang yang sesuai dengan tema kampanye, hanya konten pesan politiknya yang didikusikan dengan klien, (2) pemilihan cerita dalam kampanye politik biasanya menggunakan cerita karangan dari dalang sendiri yang disebut sanggitan, (3) pemilihan cerita tergantung pada klien, akan memilih sendiri cerita dan lakonnya atau merupakan rekomendasi dari dalang.
CITATION STYLE
Romli, N. A., Anindhita, W., & Rosdiani, K. (2020). Pola Komunikasi Dalang Wayang Golek dengan Klien dalam Tahap Perencanaan Kampanye Politik Menggunakan Pertunjukan Wayang Golek. Altasia: Jurnal Pariwisata Indonesia, 2(2), 134–140. https://doi.org/10.37253/altasia.v2i2.555
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.