Sidoarjo masih termasuk dalam 5 kota teratas dengan angka kematian ibu tertinggi di Jawa Timur, walaupun sudah ada penurunan kasus kematian tahun 2017 ke tahun 2018 dari 30 menjadi 23 kasus (Laporan Kesehatan Ibu Provinsi Jawa Timur, 2018). Dinas Kesehatan Sidoarjo melaporkan bahwa 40% kematian ibu disebabkan oleh perdarahan dan 33% oleh pre / eklampsia. Faktor-faktor ini dapat dicegah dengan deteksi dini selama perawatan antenatal dan intrapartum dan rujukan pada waktu yang tepat. Deteksi dini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti pemanfaatan Aplikasi Si Cantik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor yang berpengaruh pada pemanfaatan aplikasi melalui persepsi dukungan organisasi dan niat perilaku dengan teori TAM. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah subjek penelitian adalah 75 bidan di Puskesmas di Sidoarjo yang dipilih secara acak dengan simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan dianalisis dengan Regresi. Hasil penelitian ini adalah variabel keyakinan (0.006), inovasi teknologi (0.000) dukungan organisasi (0.000), persepsi kemudahan (0.000) dan persepsi kegunaan (0.000), memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat untuk menggunakan Aplikasi Si Cantik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah karakteristik pribadi, persepsi dukungan organisasi, kemudahan dalam menggunakan aplikasi merupakan faktor penentu keberhasilan pemanfaatan Sistem Informasi Cegah Kematian Ibu dan Anak Sidoarjo (Si Cantik).
CITATION STYLE
Nisak, U. K., Sartika, S. B., & Cholifah, C. (2021). Determinan Pemanfaatan Aplikasi Si-Cantik Sebagai Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Sidoarjo. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 9(1), 10. https://doi.org/10.33560/jmiki.v9i1.298
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.