Peningkatan kasus kriminalitas yang dilakukan anak-anak terus meningkat. Umumnya akibat terjebak dalam pola asosial yang menjurus pada tindakan kriminal, seperti pemerasan, narkotika, pemerkosaan, pencurian, penganiayaan dan lainnya. Demi mempertanggungjawabkan perbuatannya, anak-anak yang umumnya memiliki masalah pendidikan, kebutuhaan sosial, dan kesehatan mental, harus berhadapan dengan hukum dan tidak sedikit yang harus menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyaarakatan anak dengan tantangan yang berbeda dengan anak-anak yang berada di komunitas. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan petugas LPKA dalam pendampingan Kesehatan mental penghuni binaan, serta Melakukan pendampingan khusus terkait masalah kesehatan mental penghuni guna meminimalisir terjadinya distress psikologis yang dapat mengangu kehidupan sehari-hari, kehidupan sosial bahkan ancaman kesehatan. Masalah di atas memerlukan intervensi langsung dari ahli dalam bentuk asesmen, edukasi dan pelatihan kepada petugas. Kegiatan asesmen, edukasi dan pelatihan kepada petugas dilakukan kepada warga binaan dan petugas LPKA Mataram kelas III di Desa Tojong-ojong, Desa Batu Kliang, Kabupaten Lombok Tengah menghasilkan data asesmen warga binaan dan terlaksananya edukasi tentang pendamingan kesehatan mental dengan metode konseling dan hypnosis. Berdasarkan hasil pra dan postest, disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dari petugas LPKA mengenai bagaimana mendampingi penghuni binaan dalam hal Kesehatan mental, dan berdasarkan proses disimpulkan bahwa para penghuni binaan menunjukkan sikap positif setelah menjalani terapy konseling dan hypnosis.
CITATION STYLE
Syamsun, A., Harahap, I. L., Pujiarrohman, P., & Herlina, L. (2020). PENDAMPINGAN KESEHATAN MENTAL DAN RELIGI DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA) KELAS III MATARAM. Abdi Insani, 7(3), 304–308. https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v7i3.352
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.