Desa Adat Batuan merupakan salah satu destinasi pariwisata yang berada di wilayah Kabupaten Gianyar, Bali. Destinasi pariwisata ini terkenal dengan berbagai produk budaya yang dimilikinya, seperti misalnya hasil seni lukis dan seni patung. Selain itu, Desa Adat Batuan juga merupakan wilayah tempat berdirinya Pura Puseh Batuan. Pura Puseh Batuan merupakan daya tarik wisata (DTW) yang juga merupakan Cagar Budaya Nasional. Pura ini banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara karena keindahan arsitektur maupun kerumitan ukirannya yang menunjukkan kemajuan budaya masyarakat pemiliknya. Sebagai DTW yang dikelola oleh masyarakat melalui Desa Adat Batuan, dengan pendekatan pariwisata berkelanjutan. Namun, belum banyak diketahui bagaimana sesungguhnya peran Desa Adat Batuan dalam mengelola DTW tersebut. Artikel ini mengulas mengenai peran Desa Adat Batuan dalam mengelola DTW Pura Puseh Batuan sebagai pariwisata budaya berkelanjutan. Penelitian yang mendasari penulisan artikel ini merupakan penelitian untuk penulisan tugas akhir (Skripsi), yang dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara survei. Sebanyak 135 kuesioner valid berhasil dikumpulkan dari responden yang dipilih dari masyarakat Desa Adat Batuan. Penentuan jumlah responden menggunakanpendekatan kuota terhadap masyarakat yang mendiami 8 Banjar di Desa Adat Batuan. Hasil analisis data menggunakan teknik analisis regresi mengungkap bahwa ketiga peran yang diukur yaitu 1). peran perencanaan, 2). peran pengorganisasian dan 3.peran penggerak secara parsial maupun secara bsersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pengembangan pariwisata budaya berkelanjutani Desa Adat Batuan.
CITATION STYLE
Diana, I. K. S., Dianasari, D. A. L., & Suasapha, A. H. (2020). PERAN DESA PAKRAMAN DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA BUDAYA BERKELANJUTAN DI DESA BATUAN, SUKAWATI, GIANYAR. JURNAL KEPARIWISATAAN, 19(2), 78–89. https://doi.org/10.52352/jpar.v19i2.423
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.