Permasalahan sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tak kunjung usai, salah satunya dikarenakan masyarakat tidak menyadari masalah yang timbul dari sampah-sampah yang mereka hasilkan dalam jangka waktu panjang, terlihat dari ketidakpedulian mereka terhadap pengelolaan sampah masih tinggi. Media memegang peranan penting menginformasikan kepada publik mengenai hal tersebut, selain media, potensi lain pengentasan masalah sampah di DIY adalah pemuda sebagai aktor pembangunan. Kabupaten Sleman merupakan salah satu daerah yang menghasilkan sampah terbesar di DIY, namun demikian mereka juga memiliki pemuda dengan jumlah terbanyak yang dapat dilibatkan untuk mengentaskan masalah sampah. Fokus kajian ini yaitu menganalisis pengaruh peranan media sosial terhadap kompetensi literasi sampah generasi muda di Kabupaten Sleman. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif survei. Lokasi penelitian berada di Kabupaten Sleman, populasinya adalah pemuda anggota karang taruna di Kabupaten Sleman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga jalur pengaruh positif peranan media sosial terhadap kompetensi literasi sampah yaitu jalur langsung tanpa perantara, jalur tidak langsung melalui sikap, dan jalur melalui pengetahuan dan sikap. Sementara itu, jalur tidak langsung melalui pengetahuan tidak terbukti signifikan. Hal ini dikarenakan pengetahuan yang dimiliki generasi muda tidak cukup komprehensif untuk merespons isu sampah. Berdasarkan tiga jalur pengaruh yang signifikan, jalur pengaruh langsung memiliki nilai korelasi yang paling kuat. Namun, peranan media sosial tersebut belum dirasakan secara optimal oleh generasi muda karena berada pada kategori kadang-kadang, sehingga pemanfaatannya masih perlu dioptimalkan.
CITATION STYLE
Silaningrum, R. (2022). Peran Media Sosial dalam Membangun Kompetensi Literasi Sampah Generasi Muda di Kabupaten Sleman. Jurnal Kawistara, 12(3), 401. https://doi.org/10.22146/kawistara.73714
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.