Konsep Allah Tritunggal adalah suatu misteri tentang Allah yang tidak mudah dipahami oleh manusia yang terbatas, sehingga seringkali menimbulkan polemik baik secara internal maupun eksternal Kristen. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menjelaskan konsep Allah Tritunggal dalam beragam ilustrasi yang biasanya diambil secara implisit dari Alkitab, bahkan juga dari wahyu umum. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara eksplisit tentang analogi konsep keberadaan Allah Tritunggal dalam teks Alkitab, secara spesifik dari frasa “Keduanya Menjadi Satu Daging”. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan interpretatif terhadap wawasan biblikal dan literatur terpercaya yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frasa “Keduanya Menjadi Satu Daging” menggambarkan manusia sebagai gambar dan rupa Allah. Kejamakan pribadi (suami-istri) yang satu daging dalam pernikahan mencerminkan keberadaan kejamakan Pribadi (Bapa, Anak, dan Roh Kudus) dalam hakikat Allah yang Esa. Aspek ontologis dan ekonomis dalam relasi suami-istri juga mencerminkan relasi yang ada dalam Allah Tritunggal. Kasih yang mengikat suami istri juga merefleksikan relasi kasih kekal dari Allah Tritunggal. Jadi, frasa yang dinyatakan tersebut setidaknya meneguhkan kebenaran pengajaran Allah Tritunggal sejauh Allah menyatakan diri-Nya.
CITATION STYLE
Sugianto, E. (2023). Studi Teologis Frasa “Keduanya Menjadi Satu Daging” Sebagai Analogi Konsep Keberadaan Allah Tritunggal. Jurnal Teologi Injili, 3(2), 113–128. https://doi.org/10.55626/jti.v3i2.57
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.