Penggunaan media kultur di laboratorium dapat digunakan untuk perbanyakan bakteri dan untuk menunjang diagnosis suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Mahalnya media yang diimpor, maka dapat dilakukan inovasi untuk mengurangi harga media dengan pemanfaatan sumber daya alam lokal. Kacang tunggak mempunyai keunggulan mengandung protein yang cukup tinggi dan memiliki harga yang cukup terjangkau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tepung kacang tunggak dapat digunakan sebagai media alternatif TSA untuk pertumbuhkan E.coli serta menentukan konsentrasi dan pH optimum media alternatif. Jenis penelitian yang dilakukan adalah quasy eksperimental dengan desain Static Group Comparison. Kelompok eksperimen menggunakan tepung kacang tunggak dengan variasi konsentrasi 6%, 8% dan 10% serta variasi pH media 6, 7 dan 8. Kelompok kontrol menggunakan media TSA. Data yang diperoleh dilakukan pengujian statistik dengan uji ANOVA, diperoleh hasil (p<0.05) pada konsentrasi 6% dan 10% yang menunjukkan ada perbedaan yang signifikan dengan kontrol, sedangkan pada konsentrasi 8% diperoleh nilai sig. 0.102 (p>0.05) menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan dengan kontrol. pada pH 6 dan pH 8 diperoleh hasil (p<0.05) menunjukkan ada perbedaan signifikan dengan kontrol, sedangkan pada pH 7 diperoleh nilai sig. 0.320 (p>0.05) menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan dengan kontrol. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tepung kacang tunggak dapat digunakan sebagai media alternatif TSA untuk pertumbuhan E.coli dengan konsentrasi optimum 8% dan pH optimum media adalah 7.
CITATION STYLE
Salsabila, F. N., Dermawan, A., Kurniati, I., & Iin Nur Indra, A. (2023). PEMANFAATAN TEPUNG KACANG TUNGGAK SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF TRYPTICASE SOY AGAR UNTUK PERTUMBUHAN Escherichia coli. Jurnal Kesehatan Siliwangi, 4(1), 396–403. https://doi.org/10.34011/jks.v4i1.1498
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.