Dalam menghadirkan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien melalui transformasi digital, Kementrian kesehatan menetapkan Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Bidang Kesehatan dan Strategi Transformasi Digital Kesehatan. Untuk menentukan strategi implementasi transformasi digital di bidang kesehatan perlu adanya Evaluasi terhadap penyelenggaraan Sistem Informasi kesehatan (SIK) di Fasilitas kesehatan dan pengelola data di Dinas Kesehatan kabupaten kota. Evaluasi SIK bertujuan untuk memastikan SIK berjalan secara efisien, mampu mengumpulkan informasi yang relevan dan berkualitas sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pemangku kebijakan. Penelitian ini dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Subyek penelitian 27 petugas SIK di Dinkes Kabupaten/kota dan enam petugas SIK Dinas Kesehatan Provinsi. Pengumpun data kuantitatif melalui pengisian kuesioner. Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan modifikasi dari Assessment Tool HMN Versi 4.00.Hasil penelitian 2426 klinik yang terregistrasi dan dua klinik yang terintegrasi dengan satu sehat, Jumlah puskesmas berjumlah 1101 Puskesmas dan 417 belum menerapkan RME, 408 Puskesmas Menerapkan RME Sebagian dan 209 sudah menerapkan RME keseluruhan. Untuk Rumah sakit di Jawa Barat berjumlah 402 dan baru 51 rumah sakit yang menerapkan RME dan 4 Rumah sakit sudah terintegrasi dengan satu sehat. Dari hasil penelitian Perlu perumusan kebijakan dan langkah untuk percepatan transformasi digital kesehatan di Jawa Barat.
CITATION STYLE
Kartini, A. (2024). Evaluasi SIK Rumah Sakit di Jawa Barat dengan Pendekatan Health Metric Network. Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia, 9(2), 1203–1217. https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v9i2.12797
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.