Salah satu jamur konsumsi yang bernilai gizi tinggi adalah Jamur tiram (Pleurotus sp). Banyak sekali terdapat kandungan gizi pada jamur tsb, suhu dan kelembapan udara juga mempengaruhi perkembangan dalam membudidaya jamur tiram. Sedangkan pada masa pertumbuhan tubuh buah (masa produksi) suhu optimal setingkat 22-25o C dengan kelembapan 80-90%. Saat ini Untuk mengukur kelembapan dan suhu petani jamur masih menggunakan alat ukur hygrometer, namun untuk melihat angaka pengukuran harus masuk kedalam kumbung jamur tiram karena hygrometer harus diletakan di dalam kumbung. Untuk menjaga nilai suhu masih alami atau tergantung pada cauaca sedangkan untuk menjaga kelembapan ruangan kumbung dilakukan dengan cara penyemprotan air pada lantai ruangan kumbung di pagi hari menggunakan selang. Agar suhu dan kelembapan terus terpantau serta dapat dikontrol maka dibuatlah sebuah sistem kontrol suhu dan monitoring serta kelembapan berbasis IoT (Internet of Thing) dengan metode fuzzy logic sebagai pengambil keputusan. Sistem ini menghasilkan embun menggunakan pompa DC dan mengontrol kipas agar dapat mengntrol suhu ruangan. Setelah dilakukan pengujian selama 2 jam sistem ini dapat mempertahankan suhu ruang kumbung rata – rata 240 sampai 22-250C dan kelambapan rata – rata 86-88%. Seluruh hasil suhu dan kelembapan semuanya dapat diakses menggunakan web
CITATION STYLE
Saputra, C., Setiawan, R., & Arvita, Y. (2022). Penerapan Sistem Kontrol Suhu dan Monitoring Serta Kelembapan pada Kumbung Jamur Tiram Berbasis Iot Menggunakan Metode Fuzzy Logic. Jurnal Sains Dan Informatika, 8(2). https://doi.org/10.34128/jsi.v8i2.504
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.