Salah satu permasalahan terbesar pada anak autisme adalah gangguan interaksi sosial yaitu individu tidak dapat berkomunikasi secara ekspresif. Interaksi sosial merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dampak negatif dari terganggunya interaksi sosial adalah frustasi karena anak tidak mampu mengungkapkan keinginan dan perasaannya. Terapi bermain merupakan salah satu pendekatan untuk mengurangi gangguan interaksi sosial tersebut. Media sangat penting untuk membangun motivasi anak dalam belajar dan berkomunikasi. Flash card telah terbukti dapat meningkatkan interaksi sosial anak autisme dengan cara bermain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan anak pada kasus anak autisme yang mengalami gangguan interaksi sosial dengan penerapan terapi bermain flash card. Metode penelitian adalah studi kasus pada dua orang subjek anak autisme dari SLBN Musi Rawas. Terapi bermain flash card dilakukan selama lima hari. Evaluasi subtest bahasa dan interaksi sosial menggunakan instrument ATEC (Autism Treatment Evaluaation Checklist). Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan kategori rendah menjadi tinggi untuk kedua subtest pada masing-masing subjek. Skor bahasa pada subjek I yaitu 5 menjadi 10, subjek II skor 8 menjadi 15; subtest interaksi sosial subjek I skor 10 menjadi 31, subjek II skor 11 menjadi 35. Terapi bermain flash card terbukti dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosial anak dengan autisme. Terapi bermain flash card dapat dimasukkan ke dalam salah satu metode pembelajaran di sekolah luar biasa.
CITATION STYLE
Oktaviani, E., Zuraidah, Susmini, & Ibnu Jamaludin. (2023). Implementasi Terapi Bermain Flash Card Untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Anak Autisme. JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR, 6(1), 56–64. https://doi.org/10.36984/jkm.v6i1.373
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.