Sabun cair cuci piring dapat digunakan untuk membersihkan berbagai peralatan di rumah mulai dari piring dan noda minyak yang membandel. Bahan utama dalam pembuatan sabun cair cuci piring adalah surfaktan. Selain itu, senyawa gliserin juga digunakan sebagai pelembut dalam sediaan sabun cair cuci piring. Gliserin memiliki harga yang cukup mahal. Pada penelitian ini menggunakan ekstrak air tanaman lidah buaya (Aloe vera L.) sebagai pengganti gliserin dalam pembuatan sabun cair cuci piring. Tujuan penelitian ini yaitu pembuatan sabun cair cuci piring menggunakan ekstrak air tanaman lidah buaya. Ekstrak air tanaman lidah buaya berfungsi sebagai humektan (pelembut) alami dalam sediaan sabun cair cuci piring. Prekursor yang digunakan adalah sodium lauryl sulfate (SLS), sodium sulfate (Na2SO4), dan ekstrak tanaman Aloe vera L. Metode yang digunakan melalui pendekatan in-situ yaitu dengan mencampurkan prekursor dengan ekstrak air tanaman lidah buaya secara langsung. Hasil uji fitokimia fraksi air ekstrak Aloe vera L. menunjukkan adanya senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, tanin, dan saponin. Dalam formulasi ini, saponin berperan sebagai penstabil ketinggian busa dan sebagai humektan. Sabun cair cuci piring berwarna hijau transparan dengan nilai pH 8,7, stabilitas tinggi busa 37% selama 25 hari, nilai viskositas 1940 mPa.s, dan densitas 1,082 g/mL. Selain itu, kadar alkali bebas dan kadar air masing-masing 0,02% dan 41,2%, dengan homogenitas partikel yang baik. Pada hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak Aloe vera L. berpotensi sebagai sumber humektan alami dalam formulasi sabun cair cuci piring.
CITATION STYLE
Yuli Handayani, K., Suryaneta, Sri Rezki, A., Gus Fahmi, A., & Syahjoko Saputra, I. (2022). FORMULASI SABUN CAIR CUCI PIRING MENGGUNAKAN EKSTRAK AIR TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera L.). Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian, 7(2), 109–118. https://doi.org/10.37874/ms.v7i2.314
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.