Selama masa pandemi Coronavirus disease 2019 (COVID-19), apoteker harus tetap memberikan pelayanan farmasi klinik di apotek. Apoteker di apotek merupakan sumber informasi terkait penggunaan obat yang mudah diakses oleh masyarakat. Tetapi pelaksanaan kegiatan pelayanan kefarmasian di apotek tentu mengalami hambatan dan tantangan selama pandemi ini. Tinjauan literatur dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dampak pandemi terhadap pelaksanaan pelayanan farmasi klinik dan perubahan yang dilakukan oleh apoteker di apotek selama situasi pandemi ini. Penelusuran artikel dilakukan melalui search engine PubMed dan ScienceDirect. EndNote X9 digunakan sebagai alat bantu untuk pengorganisasian artikel hasil penelusuran. Hasil penelusuran didapatkan tujuh artikel penelitian observasional atau eksperimental yang memenuhi persyaratan inklusi dan eksklusi lain yang sudah ditetapkan. Hasil tinjauan literatur ini menunjukkan bahwa pengkajian resep, dispensing, pelayanan informasi obat, konseling, home pharmacy care, pemantauan terapi obat, dan monitoring efek samping obat tetap dapat dilakukan selama masa pandemi dengan persyaratan yang ketat. Pelayanan informasi obat dan konseling di apotek dilakukan dalam waktu yang singkat, pasien kemudian diberikan informasi tambahan melalui telepon atau flyer. Pemantauan terapi dan efek samping obat dapat dilakukan melalui telepon. Home pharmacy care hanya dilakukan jka sangat diperlukan. Pelayanan farmasi klinik di apotek dilakukan secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan dan modifikasi sistem. Pelayanan online menjadi alternatif yang bisa diterapkan untuk mengisi kekurangan pelaksanaan secara tatap muka.
CITATION STYLE
Maria, N., Kusumawardani, L. A., Yunita, N., & Sutantoputri, D. B. (2022). Pelaksanaan Pelayanan Farmasi Klinik di Apotek Pada Masa Pandemi COVID-19: Suatu Literature Review. SAINSTECH FARMA, 15(1), 1–8. https://doi.org/10.37277/sfj.v15i1.1091
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.