Buah jengkol (Archidendron pauciflorum B) adalah salah satu buah yang cukup diminati masyarakat, selain dapat mengundang selera makan, buah jengkol juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Salah satu pemanfaatan buah jengkol digunakan sebagai bahan baku pembuatan kerupuk. Permintaan kerupuk jengkol terus meningkat setiap tahunnya, sehingga prospek peluang usahanya cukup bagus. Melihat peluang tersebut, perlu peningkatan kapasitas produksi industri/ Industri Kecil dan Menengah (IKM) kerupuk jengkol untuk memenuhi permintaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis kelayakan rencana pengembangan industri/ IKM kerupuk jengkol di wilayah sentra IKM kerupuk di Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat diskriptif-kuantitatif. Analisis kelayakan rencana pengembangan IKM kerupuk jengkol meliputi aspek bahan baku, aspek teknologi dan aspek finansial. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ketersediaan bahan baku jengkol untuk mendukung industri/ IKM sangat memadai yang berasal dari wilayah Provinsi Banten, teknologi proses serta mesin dan peralatan sudah tersedia dan dikuasai. Analisis aspek finansial dengan asumsi umur ekonomi usaha selama lima tahun menggunakan suku bunga 9,75 persen memberikan nilai Net Present Value (NPV) positif sebesar Rp 857.492.977; Internal Rate of Return (IRR) sebesar 28,64 persen, Benefit/ Cost (B/C Ratio) sebesar 1,10; Payback Period (PP) selama 2 tahun 6 bulan dan Break Event Point (BEP) sebanyak 154.104 kemasan per tahun. Sementara itu, analisis senstivitas yang dilakukan terjadi kenaikan biaya produksi sebesar lima persen dan penurunan jumlah produksi sebesar lima persen didapat perhitungan usaha yang masih layak untuk dikembangkan.
CITATION STYLE
Mohamad Haifan, H. (2021). Analisis Kelayakan Rencana Pengembangan IKM Kerupuk Jengkol di Sentra IKM Kerupuk, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang. Jurnal IPTEK, 5(1), 18–26. https://doi.org/10.31543/jii.v5i1.173
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.