Antibiotik adalah golongan obat yang paling banyak digunakan di dunia dan berhubungan dengan banyak infeksi bakteri. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional merupakan penyebab utama penyebaran resistansi antibiotik, penggunaan antibiotik harus tepat sasaran, dan pasien harus mewaspadai efek samping obat antibiotik. Pengamatan awal dilakukan di lingkungan Kalubibing dan diperoleh informasi bahwa masyarakat cenderung menggunakan antibiotik karena indikasi yang tidak tepat. Kebanyakan orang menggunakan antibiotik sebagai pereda nyeri atau pereda nyeri, dan dosis yang digunakan hanya satu tablet atau dua tablet. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang antibiotik di sekitar Kalubibing Desa Mamunyu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 80 responden. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, responden yang berpengetahuan baik sebanyak 33 orang (41, 2%) dan responden yang berpengetahuan cukup sebanyak 31 orang (38, 8%). Sedangkan pengetahuan kurang baik sebanyak 16 orang (20, 0%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa responden yang berpengetahuan baik lebih banyak dibandingkan responden yang berpengetahuan cukup baik dan kurang. Berdasarkan hasil penelitian penelitian ini, dapat diasumsikan bahwa masyarakat sekitar Kalubibi lebih mengetahui tentang penggunaan antibiotik, terutama tentang aturan pakai, cara menghentikan antibiotik.
CITATION STYLE
Sartika, S., Tikirik, W. O., & Tarnoto, T. (2024). GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP ANTIBIOTIK DI LINGKUNGAN KALUBIBING KELURAHAN MAMUNYU. Media Ilmiah Kesehatan Indonesia, 2(1), 27–31. https://doi.org/10.58184/miki.v2i1.230
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.