Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pembelajaran kooperatif berbasis neurosains dalam pembelajaran PAI. Pedekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dan data penelitian dikumpulkan menggunakan metode studi kepustakaan (library research). Penelitian ini membahas tentang pentingnya perkembangan kognitif anak dalam tahapan belajarnya yang membutuhkan stimulasi untuk mempengaruhi perkembangan otak anak. Memperbanyak stimulasi kepada anak, akan semakin mudah bagi otak untuk berkembang. Oleh karena itu dibutuhkan lingkungan yang dapat menstiulasi dan meningkatkan perkembangan otak anak. Termasuk dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, salah satu model pembelajaran yang dapat diaplikasikan untuk menstimulasi dan meningkatkan perlembangan otak adalah penerapan model pembelajaran kooperatif berbasis neurosains. Model pembelajaran kooperatif berbasis neurosains merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam kelompok kecil dengan saling berbagi ide dan gagasan untuk mencapai pengalaman belajar untuk menyelesaikan tugas belajar dengan menekankan pada kinerja otak mengenai keseluruhan proses berfikir yang dapat menghasilkan sikap, pengetahuan, dan perilaku. Jelasnya pembelajaran kooperatif bukan hanya memiliki tujuan untuk menanamkan peserta didik terhadap materi yang dipelajari namun juga untuk melatih peserta didik mempunyai kemampuan sosial, yaitu kemampuan untuk berkelompok, saling bekerja sama, dan bertanggung jawab satu sama lain dalam mencapai tujuan kelompok.
CITATION STYLE
Azizah, R. N., & Suyadi, S. (2022). Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Neurosains dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 4(2), 1879–1887. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i2.2336
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.