Model pembelajaran problem solving adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas agar peserta didik memiliki pola umum perilaku pembelajaran, peserta didik terbiasa berpikir kritis, memiliki pola pikir divergen, terlatih merefleksikan persepsinya dan dapat mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang diharapkan.Metode penelitian yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat eksplanatori-konfirmatori, dimana dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang menyatakan hubungan dimensi. Pengumpulan data menggunakan angket likert. Dan pada perhitungan angket menggunakan program SPSS 19. Dari hasil perhitungan statistik diperoleh nilai range sebesar 108, karena peneliti menetapkan klas interval sebanyak tiga, maka jumlah range dibagi tiga(106:3=) yaitu 36 dan dimulai nilai minimum sampai dengan batas nilai maksimum.Untuk mengetahui kecenderungan implementasi model pembelajaran problem solving berdasarkan Kejadian 26:1-35. Hasil yang ditemukan adalah model pembelajaran problem solving adalah suatu pendekatan model pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dengan menyajikan berbagai masalah yang merangsang berpikir dan menggunakan wawasan untuk mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, dengan prinsip-prinsip dalam Kejadian 26:1-35.
CITATION STYLE
Bengu, R. T. (2021). STUDI EKSPLANATORI DAN KONFIRMATORI TENTANG MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERDASARKAN KEJADIAN 26:1-35 DI KALANGAN MURID SOM GEREJA BETHANY SE-KOTA SURABAYA. SESAWI: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen, 3(1), 41–57. https://doi.org/10.53687/sjtpk.v3i1.62
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.