Abstrak Hipertensi pada lansia adalah penyakit yang ditandai dengan adanya peningkatan tekanan darah secara terus menerus pada lansia. Hipertensi disebabkan karena banyak faktor diantaranya adalah perilaku makan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan perilaku makan dengan kejadian hipertensi pada lansia. Penelitian ini menggunakan desain crossectional dengan kelompok usia lanjut sebagai populasi, sebanyak 33 orang diambil sebagai sampel. Data perilaku makan dikumpulkan menggunakan teknik wawancara sedangkan kejadian hipertensi ditentukan berdasarkan pengamatan terhadap tekanan darah menggunakan tensimeter. Hasil penelitian kemudian dianalisa menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 54,5% responden memiliki perilaku makan yang tidak baik dalam hidupnya, sedangkan 60,6% responden dinyatakan mengalami hipertensi. Hasil regresi logistik menunjukkan bahwa perilaku makan sangat mempengaruhi kejadian hipertensi. Orang usia lanjut yang memiliki perilaku makan yang tidak baik memiliki resiko mengalami hipertensi 5,25 kali lebih besar dibandingkan lanjut usia dengan perilaku makan yang baik. Perilaku makan menentukan asupan gizi yang terserap dalam tubuh manusia. Menu makanan yang mengandung tinggi garam, tinggi lemak dan rendah serat menyebabkan gangguan stabilitas kadar natrium dan kalium dalam tubuh sehingga berdampak pada peningkatan tekanan darah. Oleh sebab itu keluarga hendaknya melakukan pengaturan perilaku makan mulai dari penataan menu, frekuensi dan jumlah konsumsi pangan tingkat keluarga agar seluruh anggota keluarga dapat melewati masa lanjut usia dengan baik. Kata kunci: hipertensi, perilaku, makan, lansia
CITATION STYLE
Kartiningrum, E. D. (2018). hipertensi, perilaku, makan, lan PERILAKU MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI DESA GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO. Jurnal Keperawatan Malang, 3(1), 1–6. https://doi.org/10.36916/jkm.v3i1.52
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.