Kesantunan Imperatif pada Kesenian Senjang Musi Banyuasin

  • Putra A
  • Masnunah M
  • Nufus H
N/ACitations
Citations of this article
6Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menjawab masalah apa sajakah jenis kesantunan imperatif danbagaimanakah kesantunan imperatif pada kesenian Senjang Musi Banyuasin. Tujuan penelitian yakni untuk mendeskripsikan jenis dan kesantunan imperatif apa saja yang ada pada kesenian Senjang Musi Banyuasin. Metode yang digunakan yakni deskriptif kualitatif, hasil penelitian terdapat 22 tuturan imperatif yang menggunakan strategi kesantunan berbahasa. Dua jenis fungsi tuturan imperatif suruhan dan larangan serta delapan wujud tuturan kesantunan imperatif meliputi (1) perintah, (2) permintaan, (3) permohonan, (4) ajakan, (5) larangan, (6) harapan, (7) anjuran, dan (8) pemberian ucapan selamat. Selain itu, terdapat penerapan prinsip kesantunan dari Leech, maksim kebijaksanaan, penerimaan (pujjian), kerendahan hati, kecocokan, kesimpatian serta penerapan skala pilihan dan ketidaklangsungan. Diharapkan agar peneliti selanjutnya untuk meneliti kesantunan berbahasa pada masyarakat tutur di berbagai daerah yang kemudian dikaitkan dengan budaya masyarakat daerah tersebut.

Cite

CITATION STYLE

APA

Putra, A. P., Masnunah, M., & Nufus, H. (2022). Kesantunan Imperatif pada Kesenian Senjang Musi Banyuasin. Indonesian Research Journal On Education, 2(2), 683–689. https://doi.org/10.31004/irje.v2i2.307

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free