Digitalisasi merupakan tahapan inovasi yang penting dalam diplomasi khususnya pelayanan perlindungan warga negara sehingga pendekatan teknologi yang digunakan untuk pelayanan publik harus disesuaikan dengan preferensi kebutuhan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman mengenai proses lahirnya diplomasi digital di Kementerian Luar Negeri, khususnya dengan melihat implementasi aplikasi Safe Travel beserta manfaatnya bagi pengguna (downloader) dan faktor penyebab permasalahan selama implementasi. Data dalam penelitian ini diambil melalui wawancara mendalam kepada staf di Direktorat Perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri dan pihak ketiga yang mengembangkan Aplikasi Safe Travel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kementerian Luar Negeri telah berupaya mengembangkan penggunaan teknologi digital yang tepat untuk pelayanan publik berupa aplikasi multiplatform Safe Travel dengan capaian penghargaan dan antusiasme tinggi dari masyarakat. Faktor yang menghambat keberhasilan implementasi adalah keterbatasan SDM, infrastruktur, anggaran serta pelatihan sehingga perlu mendapatkan perhatian lebih dari pemangku kepentingan. Namun demikian, masih adanya kesenjangan digital dan sosialisasi yang kurang masif menyebabkan pengguna aplikasi ini belum mencapai target optimal sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan pemerintah yaitu melindungi segenap WNI di luar negeri.
CITATION STYLE
Radiananti, B. D. (2023). Diplomasi Digital dan Implementasi Aplikasi Safe Travel di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. PESIRAH: Jurnal Administrasi Publik, 2(1). https://doi.org/10.47753/pjap.v2i1.1
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.