ABSTRAK Latar Belakang: Early Warning System (EWS) merupakan sistem untuk mendeteksi secara dini kondisi fisiologis berdasarkan respon klinis, yang biasanya digunakan di unit bedah medis sebelum pasien mengalami kondisi darurat[1]. Perawat perlu dilatih untuk dapat mendeteksi atau mengenali perubahan kondisi pasien yang memburuk, serta mampu melakukan tindakan perawatan yang tepat1.Pengetahuan dan pemahaman terhadap pasien yang beresiko mengalami perburukan kondisi dapat membantu mengurangi masalah potensial yang akan muncul[2]. Tujuan penelitian: untuk menganalisis faktor yang dapat mempengaruhi perawat dalam menerapkan Early Warning System (EWS). Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode eksplanatif untuk melihat hubungan antar variabel yaitu karakteristik individu dan pengetahuan menggunakan tabulasi silang. Penelitian ini dengan pendekatan cross sectional berdasarkan cara pengumpulan data penelitian ini merupakan penelitian survei karena pengumpulan datanya menggunakan kuesioner, penelitian ini tidak melakukan perlakuan, tetapi meneliti keadaan yang sudah ada. Hasil Penelitian: Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini terdapat hubungan antara pengetahuan dengan penerapan Early Warning System (EWS) di ruang rawat inap bedah dan penyakit dalam RS Muhammadiyah Palembang. Perawat yang patuh menerapkan EWS ada 17 orang (53,1%) dari 32 orang perawat yang menjadi responden. Saran: Diharapkan perlu adanya sosialisai kembali mengenai Early Warning System (EWS) kepada perawat terutama di ruang rawat inap. Kata Kunci: Penerapan EWS, perawat
CITATION STYLE
Triwijayanti, R., & Rahmania, A. (2022). PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENERAPAN EARLY WARNING SYSTEM (EWS) DI RUANG RAWAT INAP. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 13(1), 12–15. https://doi.org/10.26751/jikk.v13i1.887
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.