Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang kaya akan keragaman suku, agama, budaya, adat istiadat, bahasa, dan latar belakang. Keragaman ini sering mengakibatkan terjadinya pergeseran dan konflik di tengah masyarakat. Kesadaran dan pengakuan akan keragaman disebut sebagai pluralisme. Pluralisme dapat menyangkut bidang kultural, politik, dan religious. Penanaman nilai-nilai pluralisme dan toleransi erat kaitannya dengan kesadaran masyarakat Indonesia yang kaya akan perbedaan suku, agama, dan budaya. Penanaman nilai-nilai toleransi dan pluralisme antar umat beragama melalui jalur pendidikan merupakan salah satu cara yang dinilai paling efektif. Pada anak usia dini potensi yang dimilikinya meliputi aspek nilai agama-moral, fisik-motorik, social-emosional, bahasa dan seni. Masa perkembangan anak usia dini harus diorientasikan kepada penanaman nilai-nilai moral-agama, kognitif, sosial-emosional, fisik-motorik, bahasa dan seni yang seimbang sebagai dasar pembentukan pribadi yang utuh. Dalam upaya menerapkan perilaku baik tersebut, diperlukan cara atau pendidikan dari para orang tua maupun guru di sekolah yang efektif. Faktor lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga akan sangat mempengaruhi kepribadian seorang anak. Maka penting menanamkan sikap baik dalam kehidupan kepada seorang anak sejak usia dini agar mampu tertanam dengan baik hingga mereka beranjak dewasa. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dilaksanakan penelitian dengan judul “Penanaman Nilai Toleransi Dalam Pluralisme Beragama Pada Anak Usia Dini Di TK Negeri Pembina Nanga Pinoh”.Kata Kunci : Nilai Toleransi, Pluralisme, PAUD
CITATION STYLE
Kartini, K., & Akip, M. (2024). PENANAMAN NILAI TOLERANSI DALAM PLURALISME BERAGAMA PADA ANAK USIA DINI DI TK NEGERI PEMBINA NANGA PINOH. Masa Keemasan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 9–22. https://doi.org/10.46368/mkjpaud.v4i1.1935
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.