John Dewey merupakan salah satu tokoh filsafat pragamatis, yaitu paham yang berusaha menengahi tradisi empiris dan tradisi idealis, dan menghubungkan hal yang sangat berarti dalam keduanya. Khusus dalam hal pendidikan, pandangan pragmatis John Dewey menyatakan bahwa pendidikan diarahkan untuk menyelesaikan masalah yang saat ini muncul sehingga metode yang disarankan digunakan dalam pembelajaran adalah problem solving dan learning by doing. Melalui penggunaan metode problem solving dan learning by doing mengisyaratkan bahwa pendidikan adalah sebuah proses yang tidak memiliki akhir dan berlakunya rekonstruksi pengalaman. Secara khusus, implikasi filsafat pragmatisme John Dewey dalam bidang pendidikan di Indonesia berdasarkan kurikulum yang berlaku adalah penggunaan metode problem solving dan learning by doing yang digunakan untuk menghadapi kehidupan mendatang. Hal ini sangat sesuai dengan pola pembelajaran berdasarkan kurikukum pendidikan yang saat ini berlaku di Indonesia. Konsep pragmatisme John Dewey ini menjadi sebuah acuan dalam mengembangkan pendidikan yang ada di lingkungan MTs. Syamsul Arifin. Adapun metode yang digunakan dalam objek kajian ini adalah menggunakan metode kualitatif yang dianalisis dengan menggunakan studi literasi. Dari hasil kajian ini penulis menemukan keterkaitan yang erat dengan konsep pragmatisme John Dewey yang disandingkan dengan relevansi dari keadaan pendidikan di MTs. Syamsul Arifin sekarang.
CITATION STYLE
Ratnasari, D. (2023). KONSEP PRAGMATISME JOHN DEWEY DAN RELEVANSINYA BAGI PENDIDIKAN DI MTS SYAMSUL ARIFIN KABUPATEN PASURUAN (Studi Literasi Pada Konsep Pragmatisme John Dewey). MAHARSI, 5(1), 43–59. https://doi.org/10.33503/maharsi.v5i1.2699
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.