Stroke merupakan penyakit nomor satu penyebab disabilitas di dunia. Kecacatan berupa pembatasan fisik, disfungsi sosial, dan psikologi yang ditimbulkan akibat stroke mempengaruhi banyak aspek kualitas kesehatan yang berhubungan dengan kehidupan atau kualitas hidup penderitanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur perbedaan status kualitas hidup pasien 2 tahun pasca stroke menurut karakteristik demografi dan rehabilitasi medik. Penelitian menggunakan studi observasional analitik di Poliklinik Saraf RSU Haji Surabaya, dengan desain studi cross sectionaldengan 52 sampel. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah karakteristik demografi (usia, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan), lama sakit dan rehabilitasi medik.Sedangkan variabel terikat adalah status kualitas hidup, yang diukur menggunakan instrumen WHOQOL-BREF. Analisis yang dipakai dalam penitian ini menggunakan uji Chi square untuk mengetahui perbedaan, serta mengitung Prevalence Rate (PR) dan Risk Difference (RD).Hasil penelitian didapatkan nilai perbedaan status kualitas hidup bermakna menurut usia (p=0,023), jenis kelamin (p=0,017), dan rehabilitasi medik (p=0,005). Besar risiko yang bermakna secara statistik terdapat pada variabel usia PR=2,22 (95%CI=1,04 55 tahun, jenis kelamin perempuan, dan ketidakikutsertaan rehabilitasi medik berisiko mempunyai status kualitas hidup yang lebih rendah.Perhatian khusus terhadap keikutsertaan rehabilitasi medik perlu diperhatikan agar dapat membantu mempercepat pemulihan dan peningkatan kualitas hidup pasien.
CITATION STYLE
Ningrum, D. A. S., & Martini, S. (2016). STATUS KUALITAS HIDUP 2 TAHUN PASCA STROKE. Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada, 5(2), 59–72. https://doi.org/10.33475/jikmh.v5i2.128
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.