Bangunan terumbu buatan (Artificialreefs) merupakan salah satu bentuk upaya untuk menganggulangi dan rehabilitasi kerusakan yang terjadi pada terumbu karang alami. Pembuatan terumbu buatan merupakan suatu rekayasa struktur bangunan yang sengaja diturunkan ke laut untuk menyerupai habitat ikan dan ekosistem terumbu karang. Adanya bangunan tersebut dapat mempengaruhi dinamika faktor hidro-oseanografi yang terjadi, salah satunya yaitu proses sedimentasi yang dipengaruhi oleh arus laut.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi sebaran sedimen dasar yang terjadi pada bangunan terumbu buatan (artificial reefs) pada saat sebelum dan sesudah simulasi model. Penelitian ini dibagi dalam dua tahap yaitu tahap survei lapangan dan tahap pemodelan numerik menggunakan MIKE 21 flow model serta dilanjutkan modul Sand Transport (ST). Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan penentuan lokasi penelitian dipilih secara purposive sample. Hasil penelitian menunjukkan kondisi hidrodinamika pada lokasi penelitian dengan kecepatan arus maksimum sebesar 0.9388 m/sdengan arah dominan menuju barat laut dan timur laut. Analisa sedimentasi dilakukan dengan mengamati hasil dari model (output) serta membuat potongan melintang pada daerah struktur bangunan dan membandingkan hasil baik sebelum maupun setelah simulasi. Hasil potongan melintang I-I’ dan potongan melintang II-II’ mengalami perubahan kedalaman (erosi) sepanjang garis potongan melintang, sedangkan pada potongan melintang III-III’ mengalami penumpukan material sedimen (sedimentasi) pada rentang jarak 10 m. Artificial reefs (Artificial reefs) are one of method for overcome and rehabilitatedamages that occurs on natural reefs.The manufacture of artificial reefs is a structural engineering that deliberately lowered to the sea to resemble the habitat of fishes and coral reef ecosystem. The existence of such buildings can affect the dynamics of hydro-oceanography factors that occur,for example the sedimentation process which influenced by the ocean currents. This study was purposed to determine the distribution pattern of sedimentation process that occurs on the building of artificial reefs, before and after the model simulation. This study was divided into two phases, field survey phase and numerical modelling using MIKE 21 flow model module continued with Sand Transport module (ST).This study used a quantitative method and determination of location was using purposive sampling method. The result shown hydrodinamic condition of study location with maximum velocity rate at 0,9388m/s, dominantly went to northwest and northeast. For sedimentation analysis was done by observing the results of the model (output) and also making a cross section on the area of the building structure and compare the results both before and after simulation. The I-I’ cross section and II-II’ cross section had and increase in depth (erosion) across the cross section line, and then in a section III-III’ there is a sediment buildup (sedimentation) in the range of 10 meters.
CITATION STYLE
Gamellia, L. N., Purwanto, P., Widada, S., Subardjo, P., Muslim, M., & Widiaratih, R. (2019). Sebaran Sedimen Dasar di Perairan Karimunjawa. Indonesian Journal of Oceanography, 1(1), 59–69. https://doi.org/10.14710/ijoce.v1i1.6264
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.