Kebutuhan para pengguna akan adanya tempat beristirahat sejenak membutuhkan adanya kawasan peristirahatan yang sesuai standar dan layak memenuhi syarat dengan tidak mengesampingkan arsitektur lokal daerah setempat. Suatu kawasan peristirahatan yang baik harus dapat memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan para pengguna yang beristirahat berdasarkan hasil pengamatan kebutuhan pengguna selama melakukan perjalanan. Malino merupakan daerah yang terkenal akan wisata alamnya yang ditempuh selama 2 jam perjalanan dari Kota Makassar memerlukan adanya kawasan peristirahatan dengan fasilitas yang lengkap. Tujuan laporan perancangan ini adalah memfasilitasi para pengguna jalan poros malino yaitu kawasan peristirahatan sebagai aktivitas istirahat sejenak untuk melepas lelah. Kawasan perencanaan nantinya akan menggunakan pendekatan arsitektur lokal setempat dimana daerah tersebut masih kental dengan adat Bugis-Makassar. Perencanaan fasilitas kawasan peristirahatan harus memperhatikan hubungan dan kedekatan antar fasilitas, serta kemudahan akses dan pencapaian.
CITATION STYLE
Marwati, M., Mutmainnah, M., & Setiyadi, R. (2016). KAWASAN PERISTIRAHATAN DAN RESTORAN TERAPUNG DI RUAS JALAN POROS MAKASSAR-MALINO. Nature : National Academic Journal of Architecture, 3(1), 1–12. https://doi.org/10.24252/nature.v3i1a1
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.