Penggunaan umbi bawang merah sebagai bahan tanam banyak kelemahan baik dari aspek kualitas, ekonomi, penyimpanan, proteksi maupun produktivitas tanaman. Satu alternatif yang dapat dikembangkan untuk perbaikan kualitas semai bawang merah adalah menggunakan benih berupa biji botani True Shallot Seed (TSS). Penggunaan benih berupa biji bawang merah sebagai bahan tanam masih mengalami kendala yaitu lamanya waktu persemaian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi dan lama perendaman larutan giberelin yang tepat pada perkecambahan dan pertumbuhan semai bawang merah (Allium ascalonicum L). Penelitian dilaksanakan menggunakan metode percobaan faktor tunggal yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap. Perlakuan yang diujikan adalah konsentrasi giberelin yang terdiri atas 4 aras yaitu 2, 4, 6 dan 8 ppm yang direndam selama 12 dan 24 jam. Setiap perlakuan diulang 3 kali dan setiap ulangan terdiri dari 3 tanaman sampel dan 2 tanaman korban. Variabel yang diamati yaitu, daya kecambah, indeks vigor, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar semai dan bobot kering semai. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian larutan giberelin dengan konsentrasi 2 ppm dengan lama perendaman 24 jam sudah mampu meningkatkan daya kecambah dan indeks vigor bawang merah, serta meningkatkan pertumbuhan tanaman bawang merah.
CITATION STYLE
Nugroho Setiawan, A., Vistiadi, K., & Sarjiyah, S. (2021). PERBAIKAN PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BAWANG MERAH DENGAN PERENDAMAN BENIH DALAM GIBERELIN. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 21(1), 40–50. https://doi.org/10.25181/jppt.v21i1.1965
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.