Berbagai penelitian dilakukan untuk menilai efektifitas misoprostol dan oksitosin tersebut, bahkan be- berapa penelitian membandingkan pemakaian misoprostol dan oksitosin sebagai induksi persalinan, Berdasarkan bebagai penelitian tersebut terlihat bahwa tampak pengaruh yang berbeda dari misoprostol dan oksitosin pada fase perturisi mulai pematangan serviks, kontraksi uterus hingga keberhasilan persa- linan. Bila dibandingkan dengan oksitosin, maka misoprostol sebagai obat yang mudah didapatkan, mu- rah dan efektif, sebagai agen pematangan serviks dibanding dengan oksitosin. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental pre-post kontrol group desain untuk menilai proporsi perbedaan efek pemberi- an misoprostol dan oksitosin pada pematangan serviks, Penelitian dilakukan di RS Dr.M.Djamil Padang dan RS jejaring. Waktu penelitian mulai januari 2014 sampai bulan oktober 2014, Variabel bebas adalah pematangan serviks dengan menggunakan misoprostol 25 μg dan drip oksitosin. Variabel tergantung adalah terjadi atau tidaknya pematangan serviks dan penilaian kenaikan Bishop skor. Rata-rata pematan- gan serviks dengan misoprostol lebih tinggi atau lebih besar dibanding dengan oksitosin yaitu 7,0968 ± 2,11904 berbanding dengan 2,5806±3,36427. Secara statistik perbedaan ini signifikan dengan p < 0,05. Misoprostol adalah agen pematangan serviks yang lebih baik daripada oksitosin, Oksitosin sebaiknya diberikan pada serviks yang matang.Kata Kunci : Preeklampsia berat, asam folat, hamil normal.
CITATION STYLE
Lasmini, P. S. (2019). PERBEDAAN EFEK MISOPROSTOL DAN OKSITOSIN SEBAGAI PEMATANGAN SERVIKS. JOURNAL OBGIN EMAS, 3(2), 119–122. https://doi.org/10.25077/aogj.3.2.119-122.2019
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.