Gangguan psikologis menjadi rentan dialami oleh mahasiswa jenjang sarjana. Penyebab hal tersebut diduga karena terdapat cukup banyak tekanan dan transisi yang harus dialami oleh mereka. Penelitian mengenai gangguan psikologis pada mahasiswa sudah cukup sering dilakukan, hanya saja belum ada yang menggunakan sampel yang bervariasi maupun menelaah aspek-aspek yang menjadi beban psikologis bagi mahasiswa. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran gangguan psikologis pada mahasiswa sarjana dan aspek atau area yang menjadi sumber beban psikologis bagi mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Populasinya adalah mahasiswa sarjana dengan menggunakan stratified random sampling, serta jumlah sampel sebanyak 674 mahasiswa dari 16 fakultas di salah satu universitas. Alat ukur yang digunakan adalah Self-Report Questionnaire-20 (SRQ-20) untuk mengukut gangguan psikologis. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, seperti rerata, total, dan persentase. Hasilnya, ditemukan bahwa sebagian besar mahasiswa sarjana diindikasikan mengalami gangguan psikologis. Aspek atau area yang paling menjadi beban psikologis mahasiswa adalah area tentang masa depan, yakni karier dan studi lanjutan. Kemudian, hampir sebagian besar mahasiswa merasakan empat hingga enam sumber permasalahan yang menjadi tekanan bagi diri sendiri. Implikasi dari penelitian ini adalah pihak universitas perlu lebih memerhatikan beberapa sumber permasalahan yang dialami oleh mahasiswa, seperti karier yang akan diambil dan penyesuaian akademik, sehingga dapat menentukan intervensi yang lebih sesuai dan mengurangi gangguan psikologis pada mahasiswa.
CITATION STYLE
Prasetio, C. E., & Triwahyuni, A. (2022). PREVALENSI DAN SUMBER GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA JENJANG SARJANA. Journal of Psychological Science and Profession, 6(2), 98. https://doi.org/10.24198/jpsp.v6i2.35867
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.