Peningkatan jumlah lahan kritis di Indonesia saat ini makin meningkat, tak terkecuali pada daerah Kota Palembang. Peningkatan lahan kritis mengakibatkan berkurangnya volume limpasan air. Perubahan penggunaan lahan di Daerah Aliran Sungai adalah salah satu penyebab meningkatnya lahan kritis. Hal inilah yang memicu timbulnya berbagai permasalahan seperti banjir dan kekeringan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui besaran debit dengan menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) SCS. Perhitungan dengan metode HSS SCS ini diharapkan nantinya dapat memberikan informasi mengenai jumlah debit tertinggi sehingga dapat dicari solusi tepat untuk mengurangi permasalah banjir di Kota Palembang. Hasil penelitian menujukkan bahwa Palembang memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Curah hujan yang tinggi ini harus diantisipasi dengan sarana dan prasarana yang baik agar Kota Palembang terhindar dari banjir. Pembangunan system drainase, perawatan system drainase yang telah ada, dan jumlah sumur resapan harus lebih dimaksimalkan. Kenyataan menunjukkan bahwa saat ini fungsi drainase di Kota Palembang sangat tidak optimal, banyak drainase yang tidak berfungsi dengan baik, banyak yang tertimbun, bahkan banyak daerah yang tidak memiliki system drainase sama sekali.
CITATION STYLE
Sari, A. N. S., Pranoto, R., & Suryan, V. (2020). Perhitungan Hidrograf Banjir dengan Metode Hidrograf Satuan Sintesis SCS (Soil Conservation Service) di Kota Palembang. Journal of Airport Engineering Technology (JAET), 1(1), 1–7. https://doi.org/10.52989/jaet.v1i1.1
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.