Masa remaja merupakan masa yang sangat penting bagi proses perkembangan hidup manusia.. Pada remaja putri khususnya ditandai dengan dimulainya siklus menstruasi. Seperti remaja pada umumnya, remaja putri dengan disablilitas juga mengalami menstruasi. Namum, mereka kesulitan dalam melakukan perawatan diri. Remaja putri dengan disabilitas perlu mengenali tubuhnya, apa yang akan terjadi. Mereka juga membutuhkan dan menginginkan informasi tentang mengelola menstruasi secara sehat dan bersih, bagaimana membuang pembalut yang benar, apa yang harus dipersiapkan dan diantisipasi ketika menstruasi dan resiko kesehatan apa saja terkait menstruasi. sehingga mereka tidak terkejut atau ketakutan pada saat haid pertamanya tiba. Penelitian UNICEF di Indonesia pada 2015 menemukan fakta satu dari tujuh anak perempuan terpaksa tidak masuk sekolah selama satu hari atau lebih, pada saat menstruasi sedangkan satu dari empat perempuan melporkan permasalahan gatal atau sakit pada daerah kemaluannya dan 9% menyatakan sakit sewaktu buang air kecil ketika haid. Tiga penyebab utamanya adalah 1) rendahnya sarana sanitasi yang layak di sekolah, 2) minimnya akses informasi mengenai cara mengelola kebersihan menstruasi secara baik dan benar, dan 3) terbatasnya pengetahuan guru tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) (Burnet Institute, 2015). Di Provinsi Maluku khususnya kota Ambon terdapat sekolah yang memfasilitasi remaja dengan disabilitas yaitu salah satunya di SLB Negeri Batu Merah Ambon. Di SLB Negeri Batu Merah Ambon didapatkan data bahwa jumlah siswa remaja usia 13 sampai 17 tahun berjumlah 48 siswa terdiri dari laki-laki 30 siswa dan perempuan berjumlah 18 siswa. Ada beberapa permasalahan yang dialami oleh mitra yaitu : 1) Belum pernah dilakukan sosialisasai tentang Manajemen Kebersahan Menstruasi bagi siswa/siswi. Sehingga dapat dilakukan metode FGD untuk meningkatkan pengetahuan siswa/siswi; 2) Belum ada pelatihan dan pembentukan peer grup support untuk mendampingi siswi yang mentruasi dalam melakukan MKM. Berdasarkan masalah dan rencana yang telah didisuksikan dengan mitra, maka Tim mengimplementasikan: 1) Melakukan Sosialisasi melalui penyuluhan, diskusi dan tanya jawab kepada seluruh siswa SMP dan SMA dengan menggunakan video based learning Didapatkan hasil bahwa ada peningkatan pengetahuan siswa yang signifikan sebelum intervensi dan sesudah intervensi diberikan sebesar 12 responden (57,1 %); 2) Melakukan simulasi dan membentuk peer group support yang diikuti oleh tim pengabdi, guru dan siswa untuk menerapkan MKM menunjukan data bahwa perilaku siswa setelah diberi simulai peer group suport adalah sebanyak 30 responden (93,8%). Luaran dari kegiatan ini telah dipublikasikan pada media cetak online; https://lintas-berita.com/2022/10/05/pkm-fakultas-kesehatan-ukimmemperkenalkan-keberhasilan-mestruasi-bagi-perempuan/. Video pelaksanaan kegiatan di web LPM UKIM https://www.youtube.com/watch?v=bzTbNWNrzo4
CITATION STYLE
Parinussa, N., & Lilipory, M. (2024). PKM MANAJEMEN KEBERSIHAN MENSTRUASI MELALUI PENDEKATAN VIDEO BASED INSTRUCTIONS DAN PEER GROUP SUPORT DI SLB. MAREN: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 5(1), 21–31. https://doi.org/10.69765/mjppm.v5i1.1218
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.