Coordination is the unification of perceptions between different parts within the organization so that they work together in order to contribute to the organization to achieve its goals. The purpose of this study was to analyze and explain the implementation of the coordination of the Pekanbaru City Health Service and the Pekanbaru City Regional Financial and Asset Management Agency in deleting assets for special operational service vehicles (ambulance). The theory used for the measurement in this study uses a theory that includes communication, awareness of the importance of coordination, participant competency, agreement, commitment and coordination incentives, and planning continuity. The type used in this research is descriptive research with qualitative methods. The results of this study indicate that coordination between the two agencies has been carried out, but there are still things that have not run optimally, namely coordination of preparing vehicle documents both before they were deleted and after they were deleted, more intensive communication, employee capabilities, and maximum participation. The two agencies must play a more optimal role by increasing their performance in order to coordinate so that what has been determined will be optimally achieved.Koordinasi merupakan penyatuan persepsi antara bagian-bagian yang dberbeda didalam organisasi agar saling bekerjasama dalam rangka memberikan sumbangsih kepada organisasi untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menjelaskan pelaksanaan koordinasi Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Pekanbaru dalam penghapusan asset Kendaraan Dinas Operasional Khusus (ambulance). Teori yang digunakan untuk pengekuruan dalam penelitian ini menggunakan teori yang meliputi komunikasi, kesadaran pentingnya koordinasi, kompetensi partisipan, kesepakatan, komitmen dan insentif koordinasi serta kontinuitas perencanaan. Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini bahwa koordinasi antara kedua intansi telah dilakukan, namun masih terdapat hal-hal yang belum berjalan maksimal dinataranya adalah koordinasi mempersiapakan surat-surat kendaraan baik sebelum dihapus maupun telah dihaspus, komunikasi yang lebih instensif, kemapuan pegawai, partisipasi secara maksimal. Kedua intansi harus berperan lebih maksimal dengan cara meningkatkan kinerjanya dalam rangka melakukan koordinasi agar apa yang telah ditentukan akan tercapai secara maksimal.
CITATION STYLE
Andry, H., Herman, H., & Rahmah, J. (2023). PELAKSANAAN KOORDINASI DINAS KESEHATAN KOTA PEKANBARU DAN BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA PEKANBARU DALAM PENGHAPUSAN ASET KENDARAAN DINAS OPERASIONAL KHUSUS (AMBULANCE). Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (JISIP), 12(1), 18–28. https://doi.org/10.33366/jisip.v12i1.2570
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.