DAYA RELIGIUS, DISIPLIN, DAN SANTUN DI SMAN 1 AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU MELALUI PENERAPAN LANGKAH NASIONALIS TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  • Yulizar Y
N/ACitations
Citations of this article
6Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tingginya kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan merupakan aspek penting dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan terhadap siswa. Hal inilah yang membuat kualitas pendidik merupakan salah satu kunci utama keberhasilan pendidikan di Indonesia. Untuk mencapai visi dan misi sekolah, suasana kerja yang santun dan disiplin sangat penting untuk diwujudkan. Terlebih suasana yang religius dan disiplin, tentu ini menjadi idaman semua orang. Komunikasi yang baik antar warga sekolah akan tercapai ketika kesantunan mendasari interaksi masing-masing individu. Sayangnya budaya religius, disiplin, dan santun belum terbentuk kuat di SMAN 1 Ambarawa Pringsewu. Di sisi lain, sikap nasionalis yang ada pada setiap wargasekolah kurang dikuatkan untuk mewujudkan budaya religius, disiplin, dan santun. Subjek dalam penelitian ini adalah para guru SMAN 1 Ambarawa Kabupaten Pringsewu, Tahun Pelajaran 2017/2018, sebanyak 57 orang guru yang terbagi dalam kelompok-kelompok status. Pelaksanan langkah nasionalis dengan uraian N=Nalarkan, A=Aspek, S=Sikap dan Menggunakan Informasi, I=internalisasi dalam O=organisasi, N=Namai, A=Angkat, L=Lambungkan, I=Inseminasikan, S=Supervisi dilakukan dalam dua siklus, diawali prasiklus. Peneliti menyimpulkan bahwa budaya religius, disiplin, dan santun di SMAN 1 Ambarawa meningkat melalui penerapan langkah nasionalis yang melibatkan seluruh warga sekolah. Capaian kumulatif budaya menunjukkan perubahan yang lebih baik dan mencapai di atas 70%, Patuh Ajaran siklus I 57 di siklus II menjadi 72, Toleran siklus I 61 di siklus II menjadi 73, Sikap Damai siklus I 63 di siklus II menjadi 69, Teguh Pendirian siklus I 67 di siklus II menjadi 78, Lingkungan Sekolah siklus I 64 di siklus II menjadi 77, Kegiatan Belajar di Kelas siklus I 57 di siklus II menjadi 71, Di rumah siklus I 49 di siklus II menjadi 68, Kesadaran Diri siklus I 50 di siklus II menjadi 70, Perilaku siklus I 57 di siklus II menjadi 69, Sikap siklus I 59 di siklus II menjadi 79, Penampilan fisik siklus I 59 di siklus II menjadi 74, Kemauan berkorban siklus I 53 di siklus II menjadi 78. Pada siklus II, sudah tidak ada predikat kurang dan cukup menurut semua kelompok guru. Menurut Guru BK PNS, 80% predikat baik dan 20% predikat sangat baik. menurut Guru Honor, predikat baik 56% dan sangat baik 44%, Menurut Guru Mapel PNS. Predikat baik, 31% 69% sangat baik. Secara kumulatif, predikat baik 42% dan sangat baik 58%. Capaian Pelaksanaan Nasionalis Pada siklus II, Nalarkan 77%, Aspek Sikap 78%, Menggunakan informasi 74%, Internalisasi dalam Organisasi 74%, Namai awalnya 52 menjadi 72, Angkat 76%, Lambungkan 74%, Inseminasikan awalnya 72%, Supervisi 74%. Capaian tertinggi 78% pada aspek sikap, terendah 72% pada inseminasikan. Sebaran predikat tanggapan Guru BK PNS sebanyak 80% mencapai baik dan 20% sangat baik, Guru honor mengatakan 38% baik dan 62% sangat baik. Guru Mapel PNS mengatakan 44% baik dan 56% sangat baik. Sebaran predikat penerapan nasional secara kumulatif menunjukkan bahwa predikat baik 46% dan sangat baik 54%.

Cite

CITATION STYLE

APA

Yulizar, Y. (2021). DAYA RELIGIUS, DISIPLIN, DAN SANTUN DI SMAN 1 AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU MELALUI PENERAPAN LANGKAH NASIONALIS TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Jurnal Guru Indonesia, 1(3). https://doi.org/10.24127/jgi.v1i3.1134

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free