Kepemilikan media, khususnya surat kabar di Indonesia saat ini menunjukkan pemusatan kepemilikan, terpusat pada beberapa nama pemilik modal seperti Kompas Group, Jawa Pos Grup, Globe Media Grop, Media Indonesia grup, dan Tempo Inti Media. Situasi ini menjadikan keberagaman isi media (diversity content) tidak terjadi karena tidak ada keberagaman pemilik (diversity ownership). Akibatnya terjadi proses industri budaya bersifat massal. Dari kondisi tersebut kepentingan dan pemilik media harusnya diabaikan, namun dalam prakteknya di Indonesia sulit dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana media, khususnya Koran Tempo bisa bersikap berimbang menyiarkan pemberitaan yang berkaitan dengan kepentingan para pemiliknya. Masalah penelitian ini adalah bagaimana kepemilikan dan isi pemberitaan Koran Tempo dilihat dari perspektif strukturasi Giddens. Hasil penelitian ini menunjukan, isi Koran Tempo tidak semata-mata mempublikasi apa-apa yang diharapkan oleh pemilik modal. Namun tetap berkiblat dari rapat redaksi, ide dan gagasan dari para anggota redaksi. Kesimpulan penelitian ini adalah isi pemberitaan Koran Tempo yang disajikan tidak semata-mata mengikuti kebutuhan pemilik modal yang dianggap menjadi penentu isi dari surat kabar sebagai bagian dari industri budaya.
CITATION STYLE
Nurhajati, L., & Wijayanto, X. A. (2019). Kepemilikan Media dan Isi Pemberitaan Koran Tempo. Jurnal Pewarta Indonesia, 1(1), 1–14. https://doi.org/10.25008/jpi.v1i1.1
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.