ABSTRAKPermasalahan permasalahan mengenai kegilaan sering menjadi tema para penulis sastra. Tema ini juga banyak hadir di karya sastra pada era Victoria. Para penulis besar menghadirkan narasi mengenai para perempuan yang berstrategi untuk menghindari budaya patriarti, namun tidak ingin dijebloskan ke dalam suaka. Hal ini juga terjadi pada karakter utama dalam novel Lady Audley’s Secret (1862) karya Mary Elizabeth Braddon. Lucy Graham tumbuh dalam kemiskinan, ia sangat peduli dengan peningkatan status sosial dan keuangannya. Fakta bahwa ibunya dilembagakan karena kegilaan juga telah menghantui Lucy sepanjang waktu. Dia menikahi orang-orang kaya seperti George Talboys dan Robert Audley, namun berakhir dengan budaya patriarki yang sangat keras yang mana membawanya pada kegilaan. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tokoh Lucy dikontruksi menjadi “orang gila” dalam pandangan masyarakat Victoria. Untuk menjawab permasalahan penelitian, penulis menggunakan analisis tekstual sebagai metode penelitiannya. Teori yang digunakan untuk membantu analisis yakni perspektif yang diusulkan oleh Foucault mengenai kontruksi kegilaan yang terjadi pada subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan yang manipulatif serta culas yang dilakukan oleh Lucy dinilai sebagai suatu kegilaan dan tidak sesuai dengan norma serta nilai pada era tersebut. Pada akhirnya ia pun dimasukan ke dalam rumah sakit jiwa dan meninggal di dalamnya.
CITATION STYLE
Asri, Z. A. (2020). KONTRUKSI KEGILAAN DALAM NOVEL LADY AUDLEY’S SECRET KARYA MARY ELIZABETH BRADDON. Poetika, 8(1), 79. https://doi.org/10.22146/poetika.v8i1.56544
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.