Pemahaman yang rendah tentang konsep pernikahan pada remaja dapat berdampak negatif bagi kehidupan pernikahan. Konsep pernikahan bila tidak dibingkai melalui arah yang seharusnya dapat membawa remaja pada masa depan yang penuh resiko dikarenakan minimnya informasi atau kelirunya menerima informasi tentang pernikahan. Terkait dengan hal tersebut, Layanan Informasi Pranikah menjadi salah satu langkah awal pembekalan remaja dalam memiliki konsep pernikahan yang akan membawanya pada bagaimana cara remaja mengarahkan dirinya dalam suatu hubungan pranikah kelak. Pendekatan Problem Based Learning yang diintergrasikan dengan layanan informasi ini dapat memberikan keluasan peserta layanan untuk mendapatkan sajian materi secara kontekstual dan mendorong partisipasi aktif dalam ber-BMB3 (Berpikir, Merasa, Bersikap, Bertindak, dan Bertanggung Jawab). Layanan lain yang menjadi muara dalam konseling pranikah ini yaitu Layanan Konsleing Perorangan. Pengabdian kepada Masyarakat ini, bermaksud memberikan pengetahuan dan wawasan tentang konsep pernikahan sehingga menjadi lebih luas dan realistis serta menjadi mampu mengarahkan dirinya pada perilaku positif dalam membina hubungan pranikah. Kegiatan ini melibatkan 52 peserta layanan di wilayah Depok melalui kegiatan tatap muka virtual. Hasil dari kegiatan ini adalah layanan informasi melalui pendekatan problem based learning dan konseling perorangan memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan wawasan, pengetahuan, dan perilaku remaja terkait hubungan pranikah dan dapat menjadi alternatif bagi para praktisi konseling dalam upaya penguatan konsep pranikah.
CITATION STYLE
Marisa, C., Fitriyanti, E., & Utami, S. (2021). LAYANAN KONSELING PRANIKAH MELALUI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING BAGI REMAJA DI KALIMULYA DEPOK. Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti, 2(2), 137–148. https://doi.org/10.38048/jailcb.v2i2.328
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.