Sampah menjadi persoalan serius di hampir seluruh daerah, tak terkecuali di Desa Loyok yang merupakan salah satu desa wisata yang berada di Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur. Sampah peternakan berupa kotoran sapi dan sisa pakan dibiarkan menumpuk di kandang kolektif dan tidak ada usaha untuk melakukan pengolahan yang dikarenakan ketidaktahuan peternak dan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut kegiatan pemberdayaan masyarakat ini perlu dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pengolahan sampah yang dimulai dari melakukan pemilahan sampah dari rumah tangga dan selanjutnya setiap desa terdapat pos pengolahan sampah organik dengan menggunakan bioconveter, salah satunya adalah maggot BSF. Kegiatan diawali dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang tentang pemilahan sampah organik dari rumah tangga, metode pengolahan sampah dengan menggunakan berbagai bioconverter, serta praktek pengolahan sampah organik peternakan dan rumah tangga menggunakan maggot BSF. memanfaatkan sampah organik dan feses sapi sebagai media budidaya maggot BSF. Kegiatan menghasilkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam hal memilah sampah organik dan non organik, terampil dalam pengolahan sampah organik menggunakan maggot BSF menghasilkan produk-produk yang lebih bermanfaat. Adanya komitmen masyarakat untuk melanjutkan kegiatan pengolahan sampah organik dan didukung oleh Kepala Desa menjadi indicator keberhasilan kegiatan ini.
CITATION STYLE
Purnamasari, D. K., Hamidi, M. I., Lestari, D. A., & Wahyuni, S. (2022). PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK PETERNAKAN DAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN MAGGOT BSF DI DESA LOYOK, KECAMATAN SIKUR, LOMBOK TIMUR. Jurnal Bakti Nusa, 3(2), 75–80. https://doi.org/10.29303/baktinusa.v3i2.66
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.