Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era revolusi industri 4.0 turut menyeret kehidupan anak remaja ke dalam berbagai penyalahgunaan dan penyimpangan. Ada banyak kenakalan remaja yang terjadi di dalam masyarakat seperti pergaulan bebas, merokok, tawuran, minuman keras dan obat-obat terlarang, bahkan seks di luar nikah. Hal tersebut dapat disebabkan kurangnya peran orang tua dalam mewariskan nilai-nilai kerohanian kepada anak remaja. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan peran orang tua dalam mewariskan iman kepada anak remaja berdasarkan 2 Timotius 1:5. Penulis membatasi penelitian ini pada pembinaan rohani anak remaja. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penulis menerapkan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi literatur. Dalam hal ini, penulis juga menganalisis teks 2 Timotius 1:5 melalui prinsip hermeneutik Perjanjian Baru untuk mendapatkan peran orang tua dalam mewariskan iman bagi pembinaan rohani anak remaja. Sebagai hasil dari penelitian ini, peran orang tua dalam mewariskan iman kepada anak remaja adalah sebagai pendidik (edukator), sebagai pembimbing (mentor), dan sebagai pendorong (motivator).
CITATION STYLE
Sibarani, Y. (2021). PERAN ORANG TUA DALAM MEWARISKAN IMAN BAGI PEMBINAAN ROHANI ANAK REMAJA MENURUT 2 TIMOTIUS 1:5 DALAM ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0. Jurnal Gamaliel : Teologi Praktika, 3(1), 14–33. https://doi.org/10.38052/gamaliel.v3i1.61
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.