Singkong (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman yang mudah tumbuh di Indonesia. Hal itu membuat produksi singkong di Indonesia berlimpah. Karena itu singkong masih sering digunakan sebagai sumber bahan baku makanan di Indonesia, salah satunya pada pembuatan tape. Pada proses pembuatan tape butuh waktu fermentasi yang tepat untuk mengetahui tape singkong matang secara baik. Secara konvensional, para pengrajin tape memprediksikan kematangan tape dengan menghitung hari dari mulai proses dimulai. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat inovasi alat yang berjudul “Implementasi Notifikasi Telegram Pada Monitoring Fermentasi Tape Singkong” dimana alat ini akan memantau fermentasi tape dengan mendeteksi kadar kelembapan, dan kadar alkohol secara langsung maupun dari jarak jauh sehingga dapat diketahui waktu fermentasi tape hingga mencapai matang.Metodologi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Research And Development. Research and Development. Dengan memanfaatkan beberapa komponen diantaranya mikrokontrol Wemos D1 Mini, sensor DHT-22, sensor MQ-3, LCD, dan Modul SD Card. Sedangkan aplikasi smartphone yang digunakan untuk memunculkan notifikasi yaitu menggunakan telegram.Piranti yang dirancang telah sesuai dengan tahapan perancangan. Notifikasi status fermentasi setiap 2 jam sekali dan notifikasi status by request dapat bekerja dengan baik. Sistem notifikasi kematangan tape singkong dapat bekerja dengan baik. tape dapat dikatakan matang saat kelembaban mencapai 93,31% dan etanol mencapai 5,28%.
CITATION STYLE
Herlyansyah, A. (2023). Implementasi Notifikasi Telegram Pada Monitoring Fermentasi Tape Singkong. Jurnal Elektro Kontrol (ELKON), 3(2), 25–33. https://doi.org/10.24176/elkon.v3i2.10887
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.