Indikator mutu pelayanan dinilai dari perilaku tenaga kesehatan khususnya perawat dalam menjaga keselamatan dirinya. Budaya organisasi, komunikasi antar perawat, pengendalian, dan hubungan tim serta pelatihan yang kurang dapat memengaruhi perilaku perawat dalam menjaga keselamatan diri. Jika keselamatan dan kesehatan perawat tidak diperhatikan akan terjadi peningkatan absensi, ketidakpuasan bekerja, produktifitas dan konsentrasi perawat dalam bekerja menurun. Penelitian bertujuan mengidentifikasi determinan perilaku perawat dalam menjaga keselamatan dirimenggunakan metode analitik korelatif pada 105 perawat pelaksana di rumah sakit dengan metode accidental sampling. Alat ukur menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan independent t test dan uji chi-square. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam menjaga keselamatan diri:budaya organisasi (p= 0,004; CI= 1,831-38,404), komunikasi (p= 0,003; CI= 1,776-14,845), pengendalian (p= 0,012; CI= 1,457-14,790), hubungan tim (p= 0,016; CI= 1,337- 9,035), serta pelatihan (p= 0,014; CI= 1,365 – 8,924). Hasil ini dapat menjadi dasar
CITATION STYLE
Mahdarsari, M., Handiyani, H., & Pujasari, H. (2016). Peningkatan Keselamatan Diri Perawat melalui Optimalisasi Fungsi Manajemen. Jurnal Keperawatan Indonesia, 19(3), 176–183. https://doi.org/10.7454/jki.v19i3.472
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.