AbstrakKosakata merupakan komponen terpenting dalam bahasa. model pembelajaran kooperatif tipe tea party dilakukan dengan cara siswa membentuk dua barisan dimana siswa saling berhadapan satu sama lain. Guru mengajukan sebuah pertanyaan, siswa mendiskusikan jawaban dengan siswa yang ada dihadapannya, setelah satu menit baris terluar bergerak searah jarum jam sehingga akan berhadapan dengan pasangan yang baru. Guru mengajukan peranyaan ke dua dan seterusnya. kemudian siswa mempresenasikan hasil diskusi depan kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara kemapuan mengingat kosakata bahasa Jepang siswa sebelum dan setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Tea Party. metode yang di gunakan adalah true experimental design dengan menggunakan design Randomized control group Pre-test Post-test..Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA BPI 1 Bandung tahun ajaran 2014/2015 kelas X-5 sebanyak 20 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas X-4 sebanyak 20 orang sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah adalah test dan angket. Hasil analisis data, diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,85 dan taraf signifikan 5% adalah 3,73. Karena t-hitung lebih besar dari t-tabel maka Hk diterima. Hal ini berarti bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tea party efektif digunakan dalam pembelajaran bahasa Jepang.Serta data yang diperoleh dari angket, dapat dikatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Tea Party mempunyai langkah-langkah yang efektif dan mampu membuat siswa lebih fokus dan belajar bertanggung jawab dengan tugas-tugas yang diberikan. Kata kunci : menghafal, model pembelajaran, model Tea Party.Abstractvocabulary is the most important component in language. Cooperative learning type tea party is done by students forming two rows witch every students is facing each other. Teacher asking a question. Student s discuss the answer with student in front of him,after one minute, the outer row is moving in the same direction as clockwise so that will facing with new student. Teacher asking a new question etc. after that student have to presented the result of discussion in front of class. The purpose of this research is to determinate the significant different between student ability to remember Japanese vocabulary before and after using cooperative learning type Tea Party method that used is true experimental design method with using randomized control group Pre-test Post-test design. Sample in this research is 10th grade student SMA BPI 1 Bandung school year 2014/2015 class X.4 that consist 20 students for control class and class X.5 that consist 20 students for experiment class. Instrument that used is test and questionnaire. Result of data analysis obtained t-count value is 2.02 with significant level 5% 3.73. because t-count is greater than t-table so Hk is accepted. That can be concluded that the ability in the end of Japanese vocabulary education is significantly better than the initial of Japanese vocabulary education. As well as date that obtained from questionnaire, can be says that cooperative learning type Tea Party is have an effective ways and can make students more focus in studies, and more responsible in every task that they have. Key world : memorized, learning model, Tea Party model.
CITATION STYLE
Pebriani, V., Sutedi, D., & Haristiani, N. (2016). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEA PARTY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG (EKSPERIMEN MURNI TERHADAP SISWA KELAS X SMA BPI 1 BANDUNG Tahun Ajaran 2015/2016). JAPANEDU: Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran Bahasa Jepang, 1(2), 87. https://doi.org/10.17509/japanedu.v1i2.3290
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.