Latar belakang dari penelitian ini adalah kurangnya pengetahuan masyarakat pada tradisi motong munggel, baik itu masyarakat Kabupaten Tasikmalaya secara khusus ataupun masyarakat Jawa Barat secara umumnya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai (1) sejarah tradisi motong munggel, (2) langkah-langkah dalam tradisi motong munggel, (3) unsur semiotik dalam tradisi motong munggel, dan (4) bahan ajar membaca artikel tradisi motong munggel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif desktiptif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pedoman wawancara dan kartu data. Hasil dari penelitian ini adalah; pertama, sejarah mengenai tradisi motong munggel, dimana tradisi ini mulai dilaksanakan di Desa Jayamukti kurang lebih sejak tahun 1989; kedua, adanya langkah-langkah dalam tradisi motong munggel terdiri dari tiga bagian yaitu langkah-langkah sebelum, langkah-langkah saat berlangsung, dan langkah-langkah setelah berlangsungnya tradisi motong munggel; ketiga, tanda yang ditemukan dalam tradisi motong munggel berjumlah 23 tanda, yang terdiri atas 14 ikon, indeks sebanyak 6 , dan simbol sebanyak 3; keempat, hasil dari penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran membaca artikel budaya di SMA kelas XII. Tradisi motong munggel merupakan suatu tradisi yang harus dilestarikan. Selain dari memiliki tujuan, nilai-nilai dan tanda-tanda yang memiliki makna bagi kehidupanpun dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran membaca artikel di SMA kelas XII.AbstractThe background of this study was the lack of knowledge on Motong Munggel tradition of Tasikmalaya people in particular and West Java people in general. The purpose of this study was to describe all aspects of Motong Munggel tradition include; (1) the history, (2) the steps (3) the semiotic elements, and (4) reading article teaching and learning materials. The method used in this research was the descriptive qualitative method with observation, interview, and documentation techniques. The instruments used in this study were interview guidelines and data cards. The results of this study are as it follows: first, the history revealed that tradition of Motong Munggel began to be practiced in Jayamukti village since 1989; second, the steps in the Motong Munggel tradition consist of three parts, i.e. the preceding steps, in progress step, and the steps after Motong Munggel performed; third, there were 23 signs found consisted of 14 icons, six indexes, and three symbols; fourth, the results of this study can be used as teaching and learning material for cultural article reading of Grade XII Senior High School students. Motong Munggel is a tradition that has to be preserved. Besides it has meaningful goals, values and signs that have for people life it can also be used as teaching and learning material.
CITATION STYLE
Ramdhani, M. I. (2018). TRADISI MOTONG MUNGGEL DI KABUPATEN TASIKMALAYA UNTUK BAHAN PEMBELAJARAN MEMBACA ARTIKEL DI SMA. LOKABASA, 9(1), 53. https://doi.org/10.17509/jlb.v9i1.15618
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.