Intellectual disability adalah karakteristik individu yang memiliki fungsi intelektual yang signifikan berada di bawah rata-rata, disertai menurunnyaperilaku adaptif, dan muncul selama periode perkembangan, yang akan berdampak negatif pada hasil pendidikan individu tersebut. Keberadaan siswa yang mengalami intellectual disability mild dan intellectual disability moderate masih bisa diterima dalam dunia pendidikan umum. Namun semua pihak harus berkomitmen untuk turut aktif terlibat mendampingi dan memantau secara khusus keberadaan siswa-siswa dengan kondisi tersebut. Pihak-pihak tersebut meliputi keterlibatan orangtua yang paling utama dan guru-guru serta staf di sekolah. Mengacu pada kondisi partisipan penelitian yang ternyata mengalami intellectual disability karena salah satu faktor yaitu lingkungan yang belum mewujudkan pendampingan belajar yang konsisten. Oleh karena itu, peneliti tertarik mengkaji mengenai peran psikoedukasi untuk mengaktifkan pendampingan guru dan orangtua pada anak mild intellectual disability. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan mengacu pada 6 tahapan penelitian kualitatif. Hasilnya adalah psikoedukasi yang telah diberikan kepada guru wali kelas dan orangtua telah menyadarkan keduanya mengenai pentingnya pendampingan khusus diberikan kepada anak. Guru dan orangtua menyadari bahwa tanpa adanya pendampingan khusus maka anak akan mengalami penurunan kemampuan akademik.
CITATION STYLE
Qamaria, R. S. (2022). Psikoedukasi mengenai Strategi Pendampingan Anak Mild Intellectual. PTK: Jurnal Tindakan Kelas, 3(1), 70–77. https://doi.org/10.53624/ptk.v3i1.140
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.