Kajian komunikasi al-Qur’an dengan berbagai variannya telah banyak dilakukan oleh para ilmuan komunikasi yang memiliki background ilmu keislaman. Namun demikian kajian komunikasi intrapersonal perspektif Al-Qur’an belum banyak yang melakukan. Atas dasar itulah tulisan ini menjadi urgen dan memiliki ciri khas tersendiri dibanding karya lainnya. Karya ini mencoba melakukan eksplorasi teori dan konsep komunikasi intrapersonal menurut pandangan al-Qur’an dan konsep komunikasi intrapersonal menurut ilmuan komunikasi dan berikutnya akan dikaji keterkaitan atau hubungan keduanya. Kajian komunikasi intrapersonal perspektif al-Qur’an ini sebenarnya merupakan bagian dari kajian komunikasi lainnya dengan sudut pandang al-Qur’an sebagai critical thinkingnya. Dalam kajian komunikasi dengan berbagai variannya dalam perspektif al-Qur’an dikenal istilah komunikologi al-Qur’an yaitu sebuah upaya mengkaji berbagai bidang keilmuan komunikasi perspektif al-Qur’an. Diantara hasil riset keilmuan komunikasi intrapersonal perspektif al-Qur’an ini antara lain Pertama, konsep al-Quran ; hati atau immaterial sebagai pusat kendali seluruh jiwa memberi stimuli pada indera pendengaran dan penglihatan tahu material dan menghasilkan pikiran. Kedua, konsep barat atau ilmuwan komunikasi; komunikasi dengan diri sendiri, dengan proses sensasi, asosiasi, resepsi, memori, dan berpikir. Ketiga, keterkaitan ; konsep al-Quran memulai komunikasi dari hati sebagai pusat kendali, namun pada konsep barat dimulai dari sensasi yang menghadirkan stimuli dari luar. Kedua konsep memiliki kesamaan di hasil akhir yaitu berpikir.
CITATION STYLE
Mashud. (2023). Komunikasi Intrapersonal Perspektif al-Qur’an ; Sebuah kajian Komunikologi Al-Qur’an. An-Nida’ : Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 11(2), 98–120. https://doi.org/10.61088/annida.v11i2.563
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.