Identitas keagamaan saat ini sering kali dipahami dan dipraktikan dalam konteks yang negatif. Kasus-kasus seperti ujaran kebencian berbasis agama, politik identitas, intoleransi, dan diskriminasi yang muncul karena paradigma penguatan identitas keagamaan yang keliru. Tujuan penelitian ini untuk menawarkan perspektif lain dari penguatan identitas beragama yang mengedepankan etika global sebagai alternatif dalam memperkuat identitas keagamaan dan kebangsaan melalui dialog interreligius. Artikel ilmiah ini merujuk pada penelitian dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode netnografi dengan studi kasus melalui penelusuran data digital. Selain itu, penelitian ini juga mengangkat gagasan etika global Hans Küng. Hasil penelitian ini berupa tawaran-tawaran dalam mengembangkan dialog interreligius di Indonesia, khsususnya yang berkaitan dengan konsistensi identitas, kebudayaan dan nilai-nilai Pancasila yang mengedepankan prinsip-prinsip etika global. Dialog interreligius yang perlu diusahakan bersama adalah dialog yang menekankan nilai-nilai kemanusiaan.
CITATION STYLE
Novan Risbayana, N., Yuan Fimanda, A., SigaUniver, W. D., Surya Tirta Lesmana, F., & Hulu, V. (2022). PENGUATAN IDENTITAS KEAGAMAAN DAN KEBANGSAAN DALAM MEMBANGUN DIALOG INTERRELIGIUS DI INDONESIA. Sapientia Humana: Jurnal Sosial Humaniora, 2(01), 145–156. https://doi.org/10.26593/jsh.v2i01.5907
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.