Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura yang diprioritaskan di Indonesia. Kendala yang sering terjadi di masyarakat yaitu terserangnya hama atau penyakit pada cabai sehingga menurunkan produktifitas tanaman cabai. Salah satu penyakit yang menyerang tanaman cabai adalah antraknosa. Penyakit ini sendiri dapat menurunkan produksi cabai sebesar 60%. Penanggulangan yang sering dilakukan para petani pada penyakit ini yaitu dengan menggunakan bahan kimia. Akan tetapi penggunaan bahan kimia yang berlebilan mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan dan berbahaya untuk dikonsumsi. Upaya untuk meminimalisir penggunaan bahan kimia yakni dengan penggunaan agen hayati. Salah satu agen hayati yang umum digunakan adalah Trichoderma sp. tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas dari beberapa konsentrasi Trichoderma sp dan mengetahui pengaruh pemberian Trichoderma sp dalam menekan penyakit antraknosa pada cabai dilapang. Rancangan percobaan dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 12 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diuji meliputi aplikasi kontrol ( tanpa cara pengendalian), konsentrasi Trichoderma sp 40ml/liter, konsentrasi Trichoderma sp 60ml/liter, konsentrasi Trichoderma sp 80ml/liter. Parameter yang diamati: 1. Keparahan penyakit 2. Kejadian penyakit 3. Efektifitas formulasi. Pemberian formulasi dengan konsentrasi 80ml/perlakuan memiliki tingakat keparahan penyakit terendah 1.12% dengan efektifitas 42,26%
CITATION STYLE
Alfia, A. D., & Haryadi, N. T. (2022). Pengujian Konsentrasi Biofungisida Cair Berbahan Aktif Trichoderma sp. Dalam Pengendalian Penyakit Antraknosa (Colletotrichum sp.) Pada Cabai Di Lapang. Berkala Ilmiah Pertanian, 5(2), 58. https://doi.org/10.19184/bip.v5i2.28858
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.