Yesus adalah pribadi yang unik sebab memiliki dua natur yakni sebagai Allah dan juga manusia. Alkitab secara eksplisit mengajarkan dan memberikan kesaksian mengenai pokok ini. Namun realitanya ada juga pandangan yang menolak baik natur keilahian-Nya bahkan juga kemanusiaan-Nya. Gagasan-gagasan demikian sebenarnya sudah ada sejak inkarnasi Yesus di dunia. Mulai dari pandangan para pemuka agama Yudaisme, para pemimpin gereja mula-mula, hingga di masa sekarang oleh para teolog agama-agama. Salah satu ajaran yang digolongkan sebagai bidat Kristen pada abad mula-mula adalah pandangan adopsionisme yang mengajarkan Yesus hanya manusia biasa yang kemudian diadopsi menjadi anak Allah. Jika demikian maka sama halnya menolak keilahian dan juga pre-eksistensi Kristus sebagai Allah sebelum inkarnasi-Nya. Penelitian ini bermaksud mengkritisi pandangan adopsionisme tersebut. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif melalui pendekatan teologi sistematis-apologetis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan adopsionisme sangat keliru karena menyalahi prinsip natur keilahian Yesus sebagaimana yang diajarkan Alkitab. Yesus adalah Tuhan dari sejak semula bukan setelah inkarnasi-Nya.
CITATION STYLE
SANDA, H. Y. (2020). TINJAUAN TEOLOGI SISTEMATIS-APOLOGETIS TERHADAP PANDANGAN ADOPSIONISME MENGENAI KETUHANAN YESUS. BONAFIDE: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen, 1(1), 144–164. https://doi.org/10.46558/bonafide.v1i1.6
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.