Kota Bima merupakan wilayah yang sering dilanda banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, banjir kiriman dari hulu dan sistem drainase yang kurang baik yang menimbulkan banyak kerugian termasuk infrastruktur dan persawahan warga. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan perancangan bangunan sistem drainase yang baik dan benar melalui analisis IDF, yang dapat digunakan untuk menghitung banjir rencana dalam perencanaan bangunan hidrolik dengan menggunakan metode yang tepat. Data curah hujan yang digunakan ialah data curah hujan Terukur jam-jaman dan hujan satelit JAXA jam-jaman. Metode yang digunakan ialah Sherman untuk data hujan jam-jaman dan Mononobe untuk data hujan harian dan untuk menyamakan durasi kedua metode dilakukan ekstrapolasi data untuk mendapatkan intensitas curah hujan dengan durasi kurang dari 1 jam. Hasil yang didapatkan nilai persamaan lengkung IDF dengan kala ulang 2 tahun pada data hujan terukur metode Sherman sebesar I2 = 52.20/t1.66, metode Mononobe sebesar y2 = 27.86 x -0.67 dan data hujan satelit JAXA sebesar I2 = 28.064/t1.38.
CITATION STYLE
Farhan, A., Saidah, H., & Supriyadi, A. (2021). ANALISIS PERBANDINGAN KURVA INTENSITAS DURASI FREKUENSI (IDF) KOTA BIMA MENGGUNAKAN DATA HUJAN TERUKUR DAN DATA HUJAN DARI SATELIT JAPAN AEROSPACE EXPLORATION AGENCY. Spektrum Sipil, 8(2), 105–116. https://doi.org/10.29303/spektrum.v8i2.213
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.