Perempuan: Sumber Dosa atau Sumber Hikmat? Tafsir Ulang Kejadian 3:1-24 dari Perspektif Feminis

  • Natar A
N/ACitations
Citations of this article
69Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

There is an understanding that women and their bodies are the source of sin that must be shunned in our society. It is also evident in Christianity, where themes about women's bodies and their sexuality are also often associated with sin, transgression and punishment. This understanding is rooted in the story of Eve eating fruit in the Garden of Eden (Gen. 3:1-24) which is seen as a story of the "fall" of humans because of women's sin. In other words, women are seen as the cause of humans falling into sin. Of course, this understanding has a negative impact on women dignity. Women then experience discrimination almost in all fields. Their body and sexuality are also controlled by men. In this regard, a re-reading of the text of Genesis 3:1-24 is needed to free women from such kind of understanding. The author interprets the text of Genesis 3:1-24 from a feminist perspective using literature research methods. The result of this interpretation is that women are not the source of sin but rather the source of wisdom. Through the results of this interpretation is expected to change the way of thinking of society to respect women and their bodies better. Dalam kehidupan masyarakat terdapat pemahaman bahwa perempuan dan tubuhnya adalah sumber dosa yang harus dijauhi. Hal ini tampak dalam kekristenan di mana tema tentang tubuh perempuan dan seksualitasnya juga sering dihubungkan dengan dosa, pelanggaran dan hukuman. Pemahaman ini berakar dari kisah Hawa makan buah di taman Eden (Kej. 3:1-24) yang dipandang sebagai cerita “kejatuhan” manusia karena dosa perempuan. Dengan kata lain, perempuan dipandang sebagai penyebab manusia jatuh ke dalam dosa. Pemahaman ini menimbulkan dampak negatif terhadap perempuan secara keseluruhan. Perempuan mengalami diskriminasi hampir dalam segala bidang. Tubuh dan seksualitas mereka juga dikontrol oleh laki-laki. Sehubungan dengan hal itu, perlu dilakukan pembacaan ulang terhadap Kejadian 3:1-24 untuk membebaskan kaum perempuan. Penulis menafsirkan Kejadian 3:1-24 dari perspektif feminis dengan menggunakan metode penelitian literatur. Hasil dari penafsiran ini adalah bahwa perempuan bukan sumber dosa melainkan adalah sumber hikmat. Melalui hasil tafsiran ini diharapkan dapat mengubah cara berpikir masyarakat untuk lebih menghargai perempuan dan tubuhnya.

Cite

CITATION STYLE

APA

Natar, A. N. (2020). Perempuan: Sumber Dosa atau Sumber Hikmat? Tafsir Ulang Kejadian 3:1-24 dari Perspektif Feminis. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat, 4(2), 174. https://doi.org/10.46445/ejti.v4i2.280

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free