Latar Belakang: PPOK adalah penyakit yang penting di seluruh dunia baik di negara maju maupun berkembang. Penyapu jalan raya terpajan oleh partikel debu, bioaerosol dan berbagai gas berbahaya. Penelitian ini mengevaluasi prevalensi PPOK pada penyapu jalan raya di Jakarta Metode : Penelitian potong lintang pada 153 subjek penyapu jalan raya di Jakarta, berusia lebih dari 40 tahun dengan masa kerja lebih dari 2 tahun. Pengumpulan subjek menggunakan metode cluster sampling berdasarkan lokasi kerja daerah kotamadya di Jakarta. Diagnosis PPOK berdasarkan kuesioner COPD Assessment Test (CAT), The Modified British Medical Research Council (mMRC), pemeriksaan spirometri berdasarkan Pneumobile Project Indonesia dan dilakukan uji bronkodilator bila didapatkan hasil obstruktif. Hasil : Prevalens PPOK pada penyapu jalan raya di Jakarta adalah 10 dari 153 subjek (6,5%). Enam subjek laki-laki (60%), tidak menggunakan masker (80%), bekerja lebih dari 10 tahun (70%), perokok (60%) dan indeks massa tubuh ≤25 kg/m2 (80%). Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara usia dan PPOK (p<0,05). Kesimpulan : Prevalens PPOK pada penyapu jalan raya di Jakarta adalah 6,5%. Terdapat hubungan bermakna secara statistik antara usia dan PPOK.
CITATION STYLE
Agus Dwi Susanto, Wahyu Antono, & Faisal Yunus. (2020). Prevalensi Penyakit Paru Obstruktif Kronik Pada Penyapu Jalan Raya di Jakarta. Journal Of The Indonesian Medical Association, 70(6), 100–109. https://doi.org/10.47830/jinma-vol.70.6-2020-262
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.