Penelitian ini membahas tentang bahasa prasangka sosial dalam cerpen “Clara” karya Seno Gumira Ajidarma. Bahasa yang mengandung prasangka juga terdapat dalam karya sastra. Karya sastra sebagai karya imajiner biasanya menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan. Pengarang menghayati berbagai permasalahan tersebut dengan penuh kesungguhan yang kemudian diungkapkan kembali melalui sarana fiksi sesuai dengan pandangannya. Fiksi menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dan interaksinya dengan lingkungan dan sesama. Fiksi merupakan hasil kontempelasi dan reaksi pengarang, lingkungan, dan kehidupan. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi strategi bahasa yang mengandung prasangka dalam cerpen “Clara” karya Seno Gumira Ajidarma. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah teks yang diambil dari cerpen “Clara” karya Seno Gumira Ajidarma. Analisis data dalam penelitian ini terdiri atas; (1) pengumpulan data berupa teks, yang dianggap menunjukkan prasangka dalam cerpen, dan (2) pengidentifikasian teks yang telah didapatkan berdasarkan ekspresi prasangka dan perangkat retoris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa sastra dalam cerpen tidak terlepas dari prasangka. Tipe strategi bahasa yang digunakan adalah; repetisi, generalisasi, penunjukan kaum minoritas, dan penyebutan nama asal. Dari hasli penelitian terlihat bahwa semua tipe strategi bahasa baik itu repetisi, generalisasi, penunjukan kaum minoritas, maupun penyebutan nama asal cenderung digunakan untuk menunjukkan prasangka negatif.
CITATION STYLE
Tenriawali, A. Y. (2019). BAHASA PRASANGKA SOSIAL DALAM CERPEN “CLARA” KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA. Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan Dan Kesastraan, 7(1), 16–27. https://doi.org/10.31813/gramatika/7.1.2019.166.16--27
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.